Tuesday, March 18, 2008

Dok, Miss Vegy Aku Gatel Banget, Gak Tahan Nich....

Dok, saya punya masalah nich. Miss V saya terasa gatal dan ketika gatalnya muncul selalu saya tahan meski terkadang saya tidak kuasa menahannya lagi dan akhirnya menggaruk dengan jari. Yang ingin saya tanyakan adalah, apa penyebab gatal-gatal pada Miss V saya itu dan bagaimana cara mengatasinya? (saya sdh minum jamu--> beberapa hari gatalnya bisa hilang namun beberapa har i kemudian muncul kembali), kadang2 setelah selesai menggaruk keluar bercak-bercak darah apakah artinya saya sudah tidak perawan lagi?. Terima Kasih atas jawabannya!
cooqy ( makassar )

Jawaban

NO SEX UNTIL MARRIED...


Cooqy di Makassar, pada setiap wanita dinding vagina dan cervixnya memproduksi cairan atau sekresi yang berwarna putih atau sedikit kekuningan, nah sekresi ini normal dan merupakan pertanda sehatnya daerah sekitar vagina Anda. Banyak sedikitnya cairan itu tergantung dengan siklus menstruasi dan tingkat rangsangan yang diterima seorang wanita. Biasanya rasa gatal-gatal ini sering datang ketika menjelang menstruasi/datang bulan karena peningkatan hormon dan mengakibatkan kelembaba n vagina meningkat drastis. Kimia alami vagina dan seimbangnya jumlah bakteri sangat penting untuk mendapatkan mucosa yang sehat. Kimia alami itu normalnya sedikit asam, dengan pH 4,0 sampai 5,0.

Beragam faktor dapat mengganggu keseimbangan kimia alami ini dan menimbulkan problem pada vagina. Yang paling banyak menjadi penyebab adalah terlalu seringnya seorang wanita mencuci (mengeringkan bagian dalam vagina) dan menggunakan cairan atau semprotan pembersih daerah kewanitaan. Pandangan kultural yang negatif tentang organ seksual perempuan, ditambah dengan beragam iklan yang menyesatkan, telah membuat para wanita begitu keras mengusahakan supaya daerah sekitar vaginanya dalam keadaan kering, dengan cara membersihkan atau menghilangkan kelembaban dan sekresi yang sesungguhnya berjumlah dan beraroma normal itu, demi keuntungan bisnis semata-mata. Bagaimanapun, seringnya mencuci vagina dapat menyebabkan keseimbangan kimia alami di daerah vagina terganggu. Akibatnya, kejadian infeksi pun meningkat. Berbagai semprotan atau cairan pembersih vagina dapat menyebabkan iritasi, reaksi alergi, infeksi, rasa terbakar, lecet pada paha, dan berbagai masalah lainnya. Padahal, yang diperlukan sebetulnya hanya mandi bersih, termasuk daerah selangkangan, menggunakan sabun biasa.

Faktor lainnya jika keseimbangan alami daerah sekitar vagina terganggu, organisme asing masuk, infeksi vagina (vaginitis) bisa terjadi. Beragam faktor dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ini, antara lain penggunaan antibiotik, panas dan basah akibat penggunaan pakaian dalam dan nilon, stres, diet tinggi karbohidrat, perubahan hormonal dan kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi, iritasi kimia, dan koitus tanpa lebih dulu terjadi lubrikasi (saat berhubungan intim vagina dalam keadaan kering). Pada umumnya wanita bersangkutan dapat merasakan tanda-tanda terjadinya infeksi vagina. Antara lain gatal-gatal dan iritasi di daerah vagina dan vulva, bau yang tidak biasa, dan nanah. Berikut ini beberapa saran mencegah infeksi vagina tanpa menggunakan obat:

1. Makan menggunakan metode gizi seimbang, rendah gula.
2. Menjaga kesehatan secara umum dengan cukup tidur, berolahraga, melepaskan tekanan emosi.
3. Menjaga kebersihan secara teratur dengan: mandi secara teratur menggunakan sabun yang lembut; mengeringkan tubuh dengan handuk dan arah depan ke belakang (dari arah vulva ke anus); memakai pakaian dalam bersih dari bahan katun (bahan nilon terlalu menyimpan panas dan menimbulkan kelembaban berlebihan yang mendorong tumbuhnya bakteri); menghindari penggunaan cairan atau semprotan pembersih vagina, kertas toilet berwarna, mandi busa, dan handuk milik orang lain; pastikan bahwa tangan maupun kelamin pasangan seksual Anda bersih dan sehat.
4. Pastikan bahwa Anda telah mengalami lubrikasi (basah) secara alami sebelum terjadi koitus. Jika tidak dapat secara alami, gunakan lubrikan yang larut air.
5. Gunakan kondom saat berhubungan seksual, terutama jika Anda tidak yakin bahwa diri sendiri maupun pasangan Anda hanya berhubungan dengan satu orang yang sama.

Melakukan pemeriksaan sendiri daerah sekitar vagina sangat disarankan, supaya Anda segera tahu apakah ada infeksi atau tidak. Biasanya terjadi perubahan pada warna daerah sekitar vagina menjadi lebih merah, kadang disertai bau yang kurang sedap maupun rasa gatal. Pergilah ke dokter ahli obstetri-ginekologi jika Anda mencurigai ada yang tidak biasa terjadi pada daerah sekitar kelamin. Mintalah pemeriksaan dan penjelasan tentang apa yang terjadi, serta bagaimana mengatasinya. Jangan sampai infeksi semakin parah. Ada baiknya pasangan seksual Anda turut diperiksa, siapa tahu dialah yang sesungguhnya menjadi sumber infeksi vagina, sedangkan Anda setiap kali hanya tertular olehnya.

No comments: