Sunday, March 23, 2008

Dok Aku Trauma Dengan Masa Silam Pacarku Yang Sering...!

Kepada YTH pengasuh rubrik langsung saja saya kebingungan sekali menghadapi sejarah lama pacar saya. Sebelum kenal saya dia punya pacar dan jari pacar sering dimasukkan ke vaginanya pacar saya katanya sampai puluhan kali dan pernah menggunakan dua jari hingga keluar darah. Yang ingin saya tanyakan apakah cewek saya sudah tidak perawan? kedua apakah dimasuki jari sampai puluhan kali akan memperbesar lubang vagina? Yang ketiga jujur saja saya sangat sayang tapi bila memori hitam itu muncul dalam benak saya jadi kaget dan gemetaran. Bagaimana cara melupakan hal itu atau menutup lembaran memori buruk itu terimakasih banyak atas jawabanya!
Taufiq ( Jogjakarta )

Jawaban

NO SEX UNTIL MARRIED...


Mas Taufik di Jogja, Anda beruntung punya pacar yang jujur dengan Anda, itu suatu hal yang sangat langka ada seorang wanita yang mau mengakui sedetil itu tentang masa silamnya. Tapi saya akan coba jawab pertanyaan Anda satu persatu. Yang pertama soal keperawanan. Yang jelas jika dimasuki jari hingga keluar darah berarti selaput daranya telah robek. Namun meski demikian bukan berarti dia sudah tidak perawan karena pacar Anda belum pernah berhubungan badan jadi dia masih perawan meskipun robek selaput daranya. Selaput dara seseorang bisa robek karena olahraga atau jatuh namun dia masih tetap dianggap perawan jika belum pernah berhubungan badan/kontak kelamin. Jawaban dari pertanyaan kedua adalah jari tangan tidak akan membuat lubang vagina bertambah lebar. Dan yang terakhir, untuk melupakan lembaran hitam itu butuh ketulusan Anda dalam mencintai pasangan. Cintai dan sayangilah pasangan Anda seutuhnya karena saat ini ya saat ini, dia sekarang telah milik Anda 100 persen. Dan jika Anda menikahinya, Andalah orang pertama yang mendapatkan keperawanannya, karena Andalah orang pertama yang melakukan hubungan seksual dengannya. Demikian dari saya mudah-mudah bisa membuat Anda lebih bijaksana dalam menyikapi sebuah kejujuran dan keterbukaan. Ibarat kata kejujuran itu harus dikatakan meskipun pahit!

No comments: